Akreditasi merupakan salah satu indikator kualitas suatu Perguruan Tinggi baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) serta juga indikator dari sebuah Prodi di setiap Fakultas.
Dalam rangka meningkatkan daya saing lulusan, saat ini semua Program Studi di Fakultas Teknik sedang menyiapkan akreditasi internasional ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) dan IABEE (Indonesian Accreditation Board For Engineering Education). Disela-sela sambutannya Dekan Fakultas Teknik Universitas Andalas Ir. Insannul Kamil, M.Eng., Ph.D menyampaikan, dalam kurun waktu 2017- 2020 ditargetkan semua Program Studi dilingkungan Fakultas Teknik telah diakreditasi ABET. Hal ini akan memberikan dampak terhadap daya saing dan kesempatan lulusan Fakultas Teknik dalam persaingan global.
Senada dengan itu Dekan Fakultas Teknik juga menambahkan, Kemunculan Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi dinamika dan kompleksitas persaingan ekonomi global. Dalam kondisi tekanan ekonomi digital yang semakin kuat dan arus revolusi industri generasi ke-empat yang sedang mengambil perannya saat ini, Fakultas Teknik Universitas Andalas sudah harus mulai menggeser fokus penelitian kepada riset - riset yang mampu menghasilkan teknologi dan inovasi yang dapat memberikan efek terhadap pembangunan bangsa dan negara serta pertumbuhan dunia.
Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dari sistem industri berbasis otomasi, komputer, dan elektronik menjadi cyber physical system yang menggabungkan domain digital, fisik dan biologi. Perubahan yang terjadi melalui Revolusi Industri 4.0 diprediksi akan memiliki dampak sangat luas, terutama dalam hal kebutuhan kompetensi SDM di masa yang akan datang. Revolusi Industri 4.0 telah memaksa dan menuntun kita semua untuk membiasakan diri denan artificial inteligence, big data, internet of things (IoT), virtual reality, augmented reality dan teknologi yang muncul setelahnya yang mengharuskan kita sebagai manusia sudah harus mulai beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Revolusi Industri 4.0 telah menjadikan tantangan untuk menjadi sebuah negara maju bergeser, tidak lagi melihat indikator jumlah sumber daya alam yang dimiliki, namun indikator yang digunakan adalah berapa banyak jumlah inovasi yang mampu dihasilkan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi negara yang berbasis digital. Untuk menghasilkan inovasi dibutuhkan kualitas sumber daya manusia (peneliti) yang produktif dan kreatif.