Padang – Ketua Majelis Guru Besar Universitas Andalas Prof. Dr. dr. Darwin Amir, Sp.S (K) mengukuhkan Prof. Dr. Eng. Ir. Gunawarman, MT dan Prof. Dr. Bambang Istijono, M.Eng sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Teknik Universitas Andalas pada Selasa (23/5) dalam Rapat Terbuka Majelis Guru Besar di Gedung Convention Hall Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang.
Acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Andalas yang diwakili oleh Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc, Ketua dan Anggota Majelis Guru Besar, Dekan, Wakil Dekan dan seluruh civitas Akademika Fakultas Teknik Universitas Andalas serta undangan lainnya.
Pada kesempatan ini Prof. Dr. Eng. H. Ir. Gunawarman, MT dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang ilmu Material Teknik pada Jurusan Teknik Mesin dan Prof. Dr. Bambang Istijono, M.Eng sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang ilmu Teknik Pengairan pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas.
Prof. Dr. Eng. Ir. Gunawarman, MT menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Pengembangan Biomaterial Berbasis Titanium dan Biokeramik dari Bahan Organik Lokal untuk Aplikasi Biomedik”. Biomaterial ini merupakan bidang ilmu multidisiplin karena mencangkup ilmu kedokteran, biologi, kimia dan material teknik. Biomaterial bisa berupa logam, keramik, polimer atau komposit. Penelitian ini menggunakan logam jenis Titanium, suatu jenis logam yang memenuhi syarat untuk bahan implant karena logam tersebut memiliki ketahanan korosif dan biokompatibilitas yang tinggi.
Sedangkan Prof. Dr. Bambang Istijono, M.Eng menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Wilayah Sungai di Sumatera Barat 2032”. Sebagai seorang pakar, ia telah jauh mengkaji 15 tahun kedepan tentang pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai dengan melihat kompleksitas permasalahan sumberdaya air ini, maka diperlukan pengelolaan sumberdaya air Sumatera Barat kedepan guna memprediksi hingga tahun 2032 apakah mengarah ke satu dari 4 skenario yaitu :
1. Skenario “sumber air lestari” terjadi jika pemanfaatan terpenuhi dan ketersediaan terjaga
2. Skenario “sumber air terbatas” terjadi jika ketersediaan terbatas namun pemanfaatan terpenuhi atau ketersediaan sumberdaya air ada, namun akses sulit dicapai
3. Skenario “sumber air kotor”, skenario terburuk terjadi ketika keduanya tidak berhasil dicapai dan diperlukan recovery atau water treatment plan
4. Skenario “sumber air krisis” terjadi jika ketersediaan air menjadi langka dan pemanfaatan tidak terpenuhi (diperlukan transfer interbasin dan konsep suistanable urban drainage/sumur resapan).
Dalam konteks pengelolaan sumberdaya air yang bersifat makro ini, dapat dipilah dan dipilih strategi dan skala prioritas yang harus dicapai dari kecenderungan yang mengarah kesatu diantara empat skenario tersebut. Pengelolaan sumberdaya air berbasis wilayah sungai bermakna merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi.
Sementara itu Rektor Universitas Andalas yang diwakili oleh Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc menyampaikan ucapan selamat atas dikukuhkannya Prof. Gunawarman dan Prof. Bambang Istijono sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Teknik Universitas Andalas. Semoga dengan pengukuhan ini semakin meningkat perannya sebagai pendidik dan ilmuan secara signifikan.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia yang berkontribusi dalam membentuk peradaban bangsa, Universitas Andalas tentu tidak hanya mencetak sarjana saja tetapi juga Guru Besar. Pada hakikatnya Guru Besar adalah Guru dan Peneliti yang hasil penelitiannya menghasilkan karya briliant dan bermanfaat yang ditunggu oleh masyarakat guna kemajuan bangsa.
Humas Fakultas Teknik